Arminareka Perdana Org

RUQYAH SYAR IYAH - RUQYAH SYARIAH

bidara, pohon bidara, pohon bidara, pohon bidara, pohon bidara, pohon bidara, pohon bidara, daun bidara, daun bidara, daun bidara, daun bidara, daun bidara, daun bidara, khasiat daun bidara, khasiat daun, ruqyah, ruqyah, ruqyah, ruqyah, ruqyah, ruqyah, ruqyah mp3, bekam ruqyah center, ruqyah syar iyah, ruqyah syar iyah, ruqyah syar iyah, ruqyah syar iyah, ruqyah syar iyah, ruqyah syar iyah, bacaan ruqyah, ruqyah syariah, ruqyah syariah, ruqyah syariah, ruqyah syariah, ruqyah syariah, ruqyah syariah, ruqyah syariah, ruqyah syariah, download ayat ruqyah, terapi ruqyah, terapi ruqyah, terapi ruqyah, terapi ruqyah, terapi ruqyah, terapi ruqyah, ayat ruqyah, manfaat ruqyah, ayat ruqyah mp3, tempat ruqyah, doa ruqyah, cara ruqyah, mp3 ruqyah, download ruqyah, ayat-ayat ruqyah, download ruqyah mp3, ayat ruqyah pdf, ayat ruqyah syariah, darul ruqyah.

Awal mula
Sekitar akhir tahun 2003, kami menerbitkan Majalah Ghoib. Media cetak yang diterbitkan untuk mengajak masyarakat memahami fenomena keghaiban yang sesuai dengan syari’at Islam. Pada saat itu banyak sekali informasi keghaiban yang beredar di media massa (cetak dan elektronik) yang sarat mitos, takhayul bahkan syirik. Terutama seputar kehidupan alam jin dan syetan serta kaitannya dengan kehidupan manusia.
Padahal iman kepada yang ghoib adalah termasuk ciri utama bagi orang-orang yang bertaqwa (muttaqin). Sebagaimana yang ditegaskan Allah dalam surat al-Baqarah ayat 1-3. Kalau info keghaiban yang menyimpang dari syari’at itu dibiarkan, maka masyarakat muslim sebagai pengkonsumsi media massa tersebut akan menjadi korban. Bukan korban fisik, tapi korban aqidah. Dan itu dampaknya lebih berbahaya, karena keselamatannya di akhirat terancam. Sehingga kami bikin Majalah Ghoib sebagai media pelurusan dan pemahaman tentang keghaiban sesuai syari’at Islam, agar bisa jadio pilar iman yang benar.

Respon Masyarakat
Alhamdulillah, respon masyarakat atas terbitnya Majalah Ghoib cukup besar. Mereka merasa tercerahkan oleh artikel atau tulisan yang dimuat Majalah Ghoib. Mereka merasa aqidah yang mereka yakini selama ini telah banyak terkontaminasi virus syirik yang bertebaran di beberapa media massa yang ada. Bahkan ada juga dukun-dukun yang selama ini berperan sebagai agen syetan di bumi ini bertaubat setelah berinteraksi dengan Majalah Ghoib secara intens.
Mereka yang sadar dan mau bertaubat bertanya-tanya, “Kalau kita tidak boleh berobat ke dukun, lalu ke mana harus berobat, jika mereka atau ada keluarga yang terkena gangguan makhluk ghoib (Jin jahat)”? Majalah Ghoib jangan hanya memberikan pencerahan secara teori, tapi harus menghadirkan alternatif yang konkrit untuk menggantikan peran dukun, si agen syetan.
Akhirnya kami membuka praktik Ruqyah Syar’iyah sebagai ganti dari praktik perdukunan. Kenapa ruqyah syar’iyah? Karena ruqyah itu ada dua macam. Ada yang sesuai syar’at (Syar’iyah), dan ada yang menyimpang dari syari’at (Syirkiyah). Dan naifnya, ruqyah yang syirkiyah ini yang banyak terdapat di tengah masyarakat.
Kontribusi Ghoib Ruqyah
Alhamdulillah, sejak berdirinya Ghoib ruqyah syar’iyah, telah banyak masyarakat muslim yang terbantu masalahnya, terselamatkan akidahnya, terobati penyakitnya, tercerahkan pemahamannya, dan tersadarkan dari takhayul dan khurafat. Ini bukan pernyataan kami, tapi pernyataan para pembaca Majalah Ghoib serta para pasien yang datang ke praktik ruqyah kami. Sampai sekarang sudah ratusan ribu kaum muslimin yang telah merasakan khasiat ruqyah syar’iyah.
Apakah Anda belum tahu apa itu ruqyah syar’iyah? Berarti Anda ketinggalan zaman (berita). Segera up date pengetahuan Anda dengan menelpon kami di (021) 380 2239 atau 7037 4645. Atau kunjungi Klinik Ghoib di Gedung UNAS, jl. Kalilio 17-19 Senen, Jakarta Pusat. Kami siap melayani Anda, untuk konsultasi atau terapi.
Kenapa Ruqyah Syar’iyah?
Mungkin Anda bertanya, kenapa terapi yang kami tawarkan kepada Anda berupa Ruqyah Syar’iyah? Padahal di luaran sana telah banyak sekali praktik pengobatan untuk gangguan ghoib, dengan berbagai nama, cara, dan macamnya. Kenapa tidak mengembangkan yang sudah ada?
Setiap orang yang sakit pasti menginginkan kesembuhan yang aman. Aman secara finansial, alias tidak perlu biaya yang mahal. Aman secara fisik, alias pengobatan yang dijalani tidak berdampak cacat pada anggota badan. Aman secara aqidah, alias tidak mengandung syirik yang bisa merusak aqidah sebagai kunci kesalamatan akhirat. Aman dari asusila, alias tidak ada pelecehan seksual pada pasien. Aman dari penipuan, alias tidak dibohongi.
Menurut kami, tidak ada terapi untuk gangguan ghoib yang bisa memenuhi kriteria keamanan yang tersebut di atas, selain Ruqyah Syar’iyah. Karena hanya terapi ruqyah Syar’iyah yang direkomendasikan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk kita jalani. Sedangkan ruqyah yang syirkiyah dan juga praktik perdukunan telah diharamkan dalam syari’at Islam.
Legalitas Ruyqyah Syar’iyah.
Allah berfirman, “Dan jika kamu ditimpa suatu godaan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200). Di ayat lain, “Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 36).
“Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu." (QS. al-An'am: 17).
“Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah telah masuk kerumahnya, pada waktu itu ada seorang wanita yang lagi mengobatinya atau meruqyahnya. Lalu beliau bersabda, "Obatilah ia dengan kitabullah (al-Qur'an)." (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya, no. 1419).
Aisyah berkata, “Apabila Rasulullah merasa sakit, beliau membaca al-Mu’awwidzat (surat-surat perlindungan) lalu meniupkannya pada dirinya. Ketika sakit beliau makin gawat, maka akulah yang membaca untuknya, lalu kuusap beliau dengan tangannya sendiri untuk mengharap berkahnya.” (HR. Bukhari, no. 4629). Hasan Bishri, Lc. Aisyah berkata, “Apabila Rasulullah merasa sakit, beliau membaca al-Mu’awwidzat (surat-surat perlindungan) lalu meniupkannya pada dirinya. Ketika sakit beliau makin gawat, maka akulah yang membaca untuknya, lalu kuusap beliau dengan tangannya sendiri untuk mengharap berkahnya.” (HR. Bukhari, no. 4629).
Wallohu A’lam.

http://terapi-ruqyah.blogspot.com/2010/03/ghoib-ruqyah-syariyah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar